Makalah Asap Kabut
Berikut
saya akan berikan sedikit tentang makalah asap kabut , jika ada
kesalahan mohon di maafkan , saya sadar saya hanya manusia biasa, yang
tak pernah luput dari kesalahan , dan semua manusia begitu , hehehe.
untuk kesempurnaan makalah ini , kalian bisa memberikan kritik dan saran
anda di komentar .....
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kita telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan
tugas kelompok ini.
Tugas
ini diajukan sebagai bidang studi IPA (ilmu pengetahuan alam) SMK NEGERI 1
KOLAKA dengan judul “ ASAP KABUT”.
Terima
kasih kepada ibu guru sebagai guru bidang sudi mata pelajaran IPA yang telah
memberikan bimbingan kepada kami semua.
Itu
saja yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, dalam penyusunan makalah kami
ini jika ada yang kurang sempurna kami meminta kepada teman teman untuk
memberikan kritik dan saran , agar makalah ini bisa menjadi makalah yang lebih
baik lagi.
DAFTAR
ISI
Kata pengantar................................................................................................................. 1
Daftar isi............................................................................................................................. 2
Bab 1 PENDAHULUAN................................................................................................. 3
1.1 Latar belakang.................................................................................................. 3
1.2 Rumusan masalah............................................................................................ 3
Bab 2 ISI............................................................................................................................. 4
Bab 3 PENUTUP............................................................................................................... 11
Kesimpulan.................................................................................................................. 11
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa kabut adalah uap air yang berada dekat permukaan tanah kemudian berkondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti gas (atau uap) menjadi cairan) menjadi mirip awan. Peristiwa ini terbentuk karena hawa dingin di sekitar tempat itu dan kadar kelembaban yang tinggi, yaitu mendekati 100%.
sama dengan 100%. Kriteria yang digunakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika adalah jika terlihat adalanya partikel-partikel mikroskopis di udara permukaan dengan jarak pandang (Visibility) mendatar kurang dari 1 Km dan nilai kelembaban Relatif(RH) 98-100%.
Setiap musim kemarau
kita selalu diganggu asap. Sejumlah kota di Riau maupun Kalimantan disergap
asap. Jarak pandang terganggu, aktivitas sosial dan ekonomi pun terganggu. Di
laut laut, maupun di sejumlah sungai yang padat transportasi air menjadi sangat
rawan kecelakaan.
Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh
asap kabut terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini kami akan membahas sedikit mengenai asap kabut.
1.2 Rumusan masalah
Ada beberapa rumusan yang ingin dibahas dalam
makalah yang akan membahas tentang asap kabut, antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan asap kabut ?
- Bagaimanakah proses terbentuknya kabut ?
- Bagaimanakah dampak atau asap kabut terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?
BAB
2
ISI
ISI
PENGERTIAN
ASAP KABUT
1.
Pengertian Asap Kabut
Asbut adalah
kasus pencemaran
udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di
bawah keadaan cuaca yang
menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang
lama. Perkataan "asbut" adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun pada perkembangan selanjutnya asbut
tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering
dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol
padat dan aerosol cair.
Proses
terbentuknya asap kabut
Pada umumnya,
kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di bawah titik
bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga
mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran yang
mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota besar, asap
pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida
nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon
dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya di dalam
udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti
hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran
atmosfer.Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai, danau, dan lautan. Uap air ini berkembang dan menjadi dingin ketika naik ke udara. Udara dapat menahan uap air hanya dalam jumlah tertentu pada suhu tertentu. Udara pada suhu 30º C dapat mengandung uap air sebangyak 30 gr uap air per m3, maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya. Volume yang sama pada suhu 20º C udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak itulah yang dapat ditahannya pada suhu tersebut. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air melewati jumlah maksimum uap air yang dapat ditahan udara, maka sebagian uap air tersebut mulai berubah menjadi embun. Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan udara menahan uap air bertambah. Menurut istilah yang diakui secara internasional, kabut adalah embun yang mengganggu penglihatan hingga kurang dari 1 Km.
1.
Jenis-Jenis Asap Kabut
1. Asap Kabut Fotokimia
Asap kabut
jenis ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan
kimia yang dikatalisasi oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung:
hasil
oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida
ozon
troposferik
VOCs
(volatile organic compounds)
peroxyacyl
nitrat (PAN)
VOC's adalah
hasil penguapan dari bahan bakar minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia
lain. Sementara oksida nitrogen banyak dihasilkan oleh proses pembakaran dalam
bahan bakar fosil seperti mesin mobil, pembangkit listrik, dan truk.
Asbut
fotokimia biasanya terjadi di daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang
menghasilkan emisi berat dan terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya
menjadi masalah di kota-kota industri, sebab bisa menyebar ke daerah non
industri.
2. Asap Kabut
Klasik
Merupakan
asbut yang terjadi di London setelah terjadinya revolusi industri yang
menghasilkan pencemaran besar-besaran dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini
menghasilkan campuran asap dan sulfur dioksida. Gunung berapi yang
juga menyebabkan berlimpahnya sulfur dioksida di udara, menghasilkan asbut gunung berapi,
atau vog (vulcanic smog, asbut vulkanis).
1.
Contoh Jenis Kasus Asap Kabut
Asbut bisa
terjadi pada hampir seluruh musim, tapi sejauh ini yang paling berbahaya adalah
saat cuaca hangat dan cerah saat udara di lapisan atas terlalu panas untuk bisa
mendukung terjadinya sirkulasi vertikal atmosfer bumi. Hal ini diperparah jika
didukung keadaan dataran rendah yang dikelilingi perbukitan atau pegunungan.
Asbut menjadi
kejadian biasa di London pada awal abad 19 dan diberi nama
"pea-soupers". Kejadian The Great Smog of 1952 (Asbut
hebat tahun 1952) menghitamkan seluruh langit London dan membunuh sekitar
12.000 orang. Pemerintah Inggris Raya saat itu mengkambinghitamkan wabah flu, karena keberatan untuk menyalahkan asap batubara
yang memang terjadi. Pada 1956, regulasiClean Air Act 1956 memperkenalkan area bebas
asap kepada negara ini. Hanya bahan bakar bebas asap yang boleh digunakan di
wilayah yang telah ditentukan. Secara bertahap namun pasti, konsentrasi sulfur dioksida yang terus berkurang membuat asbut hanya
menjadi kenangan di London. Hanya saja, asbut dari kendaraan tetap terjadi
hingga sekarang.
Pembukaan
lahan dengan cara pembakaran hutan di Indonesia juga
telah beberapa kali menyebabkan kasus asap di negara tetangga Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Kepadatan
tinggi kilang yang terletak di Tiongkok daratan juga mencemari Hong Kong. Kini,
bangunan tinggi Hong Kong sukar dilihat dengan jelas.
1.
Dampak Asap Kabut Bagi Lingkungan
Asbut menjadi
masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam lingkungan. Menurut EPA U.S., udara dalam status bahaya karena problem
kabut jika telah melewati batas 80 bagian persejuta (parts per billion)
(ppb) atau 0.5 ppm ozone (komponen utama asbut) [1], melebihi
dari 53 ppb nitrogen
dioksida atau 80 ppb partikel. Asbut dalam keadaan berat merusak dan bahkan
menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia, termasuk penyakit emphysema, bronchitis, dan asma. Kejadian klinis sering terjadi saat konsentrasi
ozone levels sedang tinggi.
Zat-zat
yang terkandung dalam asap kabut ini antara lain:
1. Sulfur Dioksida
Pencemaran
oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas
yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan
keduanya disebut Sulfur Oksida (SOx)
Sumber
dan distribusi dari Sulfur Dioksida ini adalah berasal dari pembakaran
arang,minyak bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah dari
proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,industri asam sulfat,
industri peleburan baja,dsb.
Pengaruh
utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama
pada tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2
dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan
penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
Pencegahan
dari Sulfur dioksida antara lain dengan
·
Merawat
mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi dengan baik
·
Memasang
filter pada knalpot
·
Memasang
scruber pada cerobong asap
·
Merawat
mesin industri agar tetap baik dan melakukan pengujian secara berkala
·
Menggunakan
bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur yang rendah, dll.
2. Carbon Monoksida
Karbon
dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai
hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida (CO2) sebagai hasil
pembakaran sempurna. Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara
alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, Karbon monoksida
yang berasal dari alam termasuk dari larutan, oksida metal dari atmosfer,
pegunungan, kebakaran hutan, dan badai listrik alam.
Dampak
karbon monoksida bagi kesehatan adalah penguraian HbCO yang relatif lambat
menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini dapat berakibat serius,
bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan. Dampak keracunan CO berbhaya
bagi orang yang telah menderita gangguan otot jantung.
3. Nitrogen Dioksida
Oksigen Nitrogen (NOx) adalah kelompok
gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari Nitrogen monoksida (NO) dan
Nitrogen Dioksida (NO2).
Sumber utama Nox yang diproduksi oleh
manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh
kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi
NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas dan bensin.
Dampak Nitrogen Dioksida terhadap kesehatan
adalah NO2 bersifat racun terutama terhadap paru-paru. Kadar NO2 yang lebih
tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang dan 90% dari
kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru-paru (edema
pulmonari).
4. Oksidan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara
selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidasi adalah
komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia
yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera
dioksidasi oleh oksigen.
Oksidan terdiri dari Ozon,
Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen Peroksida
Dampak dari O3 bagi
kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi
perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan
pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan
tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada
orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan
koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm
selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Pada kadar di udara
ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN)
mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan.
Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.
5. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah
bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin
tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Sebagai
bahan pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang
diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. Kegiatan
industri yang berpotensi menimbulkan cemaran dalam bentuk HC adalah industri
plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan karet. Diperkirakan
emisi industri sebesar 10 % berupa HC.
Pengaruh hidrokarbon
pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Jenis Hidrokarbon
|
Kosentarsi (ppm)
|
Dampak Kesehatan
|
Benzene (C6H6)
|
100
|
Iritasi membran
mukosa
|
3.000
|
Lemas setelah
setengah sampai satu jam
|
|
7.500
|
Pengaruh sangat
brbahaya setelah pemaparan satu jam
|
|
20.000
|
Kematian setelah
pemaparan 5-10 menit
|
|
Toluena (C7H8)
|
200
|
Pusing, lemah , dan
bekunang-kunang setelahpemaparan 8 jam
|
600
|
Kehiulangan
koordinasi bola mata terbalik setelah pemaparan 8 jam
|
6. Khlorin
Gas Khlorin ( Cl2)
adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin
2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas
khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia
ke-1.
Karena banyaknya
penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis berlebihan
seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif.
Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi
di udara.
Selain bau yang
menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan.
Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion
hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan
menyebabkan iritasi dan peradangan.
7. Partikel Debu
Partikulat debu
melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat
rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan
diameter yang sangat kecil, mulai dari <>Dampak partikel debu terhadap
kesehatan dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan
iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan, partikel debu
juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai
reaksi kimia di udara.
8. Timah Hitam
Timah hitam ( Pb )
merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan
titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer.Gangguan
kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein
yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala
keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan
sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan
hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota
badan, Kejang dan gangguan penglihatan.
BAB
3
PENUTUP
PENUTUP
Ø
Kesimpulan
Asbut menjadi
masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam lingkungan.
Asbut dalam
keadaan berat merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia.
Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap untuk
menambah racun lainnya di dalam udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata
dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan
mengehentikan pencemaran atmosfer.
Bencana asap kabut yang terjadi sungguh meresahkan kita semua.
Dampak yang ditimbulkan dari asap kabut ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hubungan internasional dan lain sebagainya. Karena besarnya dampak yang ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam penanganan masalah asap kabut ini.
Bencana asap kabut yang terjadi sungguh meresahkan kita semua.
Dampak yang ditimbulkan dari asap kabut ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hubungan internasional dan lain sebagainya. Karena besarnya dampak yang ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam penanganan masalah asap kabut ini.
Sumber: http://ipa2tkj.blogspot.co.id/